Memajukan Literasi Lombok Timur Bersama Komunitas Duta Baca


Kata 'communitas' dalam bahasa Latin, yang berarti kesamaan, menjadi asal usul istilah komunitas yang kita ketahui saat ini. Secara sosial, komunitas merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang memiliki kesamaan tertentu - mulai dari hobi, daerah asal, latar belakang suku dan ras, hingga keyakinan agama. Pembentukan suatu komunitas sendiri tidak bisa dipisahkan dari peran komunikasi sosial yang terjalin di antara para anggotanya, baik dalam skala kelompok maupun masyarakat. Komunitas membantu seseorang untuk dapat meningkatkan atau mengembangkan kemampuan dalam suatu hal yang disukainya, misalnya dalam komunitas pemain bulu tangkis, para anggotanya saling berbagai tips dan trik bagaimana agar dapat bermain bulu tangkis dengan baik dan dapat mencetak banyak skor. Orang-orang yang tergabung dalam suatu komunitas juga bisa saling berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk anggota lainnya sebagai kejadian yang dapat diambil pembelajaran darinya.

Kearifan lokal merupakan value, kebijakan, pengetahuan, budaya, maupun adat yang sudah dilaksanan sejak zaman dahulu yang diwariskan dan tetap dilaksanakan hingga saat ini, serta diyakini sebagai suatu hal yang benar. Kearifan lokal bisa menjadi salah satu keunikan dari komunitas yang tidak dimiliki oleh komunitas lainnya. Kearifan lokal yang berbeda-beda menjadikan suatu komunitas memiliki identitasnya sendiri dan dianggap sebagai kekayaan budaya yang tidak seharusnya kita nilai kebenaran atau kesalahan, logis atau tidaknya, serta nyata maupun tidaknya.

Komunitas Duta Baca atau yang disingkat DBC merupakan salah satu dari banyaknya komunitas yang ada di Lombok Timur, Nusa Tengara Barat. Komunitas Duta Baca ini sudah ada sejak tahun 2014. Lebih jelasnya, Komunitas Duta Baca ini didirikan pada tanggal 22 September 2014. Awal mula terbentuknya Komunitas Duta Baca ini adalah dikarenakan pada saat itu, Perpustakaan Daerah mengadakan lomba seputar literasi seperti puisi, essay, dan sebagainya. Salah satu dari peserta lomba itu mengusulkan untuk dibentuk suatu perkumpulan untuk para pecinta buku atau biasa disebut dengan literat. Sehingga, terbentuklah Komunitas Duta Baca oleh perpustakaan daerah bagi siapa saja yg memenangkan perlombaan tersebut. Pembentukan Komunitas Duta Baca yang juga turut dibina oleh Sapwan, S.Sos yang seringkali turut hadir dalam pelantikan anggota baru Komunitas Duta Baca. Selain itu, pendiri perpustakaan Lembah Hijau yang terletak di Desa Ijobalit, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Lalu Abdul Fatah, turut serta terlibat sebagai mentor yang mengajarkan cara menulis yang baik dan benar dalam Komunitas ini.

Tujuan didirikannya Komunitas Duta Baca ini adalah untuk menyebar luaskan virus literasi ke seluruh lapisan masyarakat yang masih membutuhkan bantuan untuk meningkatkan literasi di daerah pelosok. Selama 10 tahun terakhir, Komunitas Duta Baca sudah menunjukkan keseriusannya terhadap kesadaran literasi pada masyarakat Lombok Timur pada khususnya dengan cara meningkatkan minat dalam membaca serta menulis. Komunitas Duta Baca ini memiliki tiga divisi, diantaranya 1.) Minat Bakat, 2.) Informasi & Teknologi, 3.) Research. Sebelumnya, Komunitas ini sempat redup dikarenakan adanya wabah covid-19 yang mengakibatkan tidak diperbolehkan adanya perkumpulan atau kerumunan. Namun, semangat dari para anggota yang tergabung dalam komunitas ini tidak pupus sampai disitu, sehingga pada tahun 2022, Komunitas Duta Baca kembali dikembangkan dan terus berjalan hingga sudah memiliki dua buku antologi cerpen karya anggota Komunitas Duta Baca Lombok Timur. Dua buku antologi cerpen tersebut diantaranya adalah The Crossroad yang berisi 14 cerita pendek dalam berbagai genre, mulai dari romansa, komedi, persahabatan, dan lain sebagainya, serta Hala Bita yang berisi 6 cerita pendek yang ditulis oleh 6 penulis muda berbakat dari Komunitas Duta Baca Lombok Timur.

Anggota dari komunitas Duta Baca Lombok Timur juga kerap melakukan sosialisasi di berbagai sekolah yang ada di Lombok Timur setiap hari perekrutan akan tiba. Perekrutan anggota baru Komunitas Duta Baca dilakukan setahun sekali setelah acara HUT setiap bulan september dan orang-orang yang ingin bergabung harus mengikuti serangkaian persyaratan untuk bisa menjadi anggota komunitas, seperti siswa SMA/SMK/MA sederajat (dibawah kelas 12), mengikuti sosial media Duta Baca, Menyumbangkan minimal 1 buku bacaan, mengisi formulir pendaftaran yang tersedia di biodata Instagram @dutabacalotim_, dan mengikuti tes wawancara.

Komunitas Duta Baca mengemas kegiatan mereka dengan cara yang menyenangkan hingga mampu menarik orang-orang turut berkontribusi dalam kegiatan yang komunitas ini adakan. Kegiatan pada Komunitas Duta Baca ini dibagi dalam bentuk kegiatan mingguan, bulanan, dan tahunan. Kegiatan mingguan mereka dapat berupa Kelas Manis yang merupakan singkatan dari Kelas Mari Menulis, Motivation Quotes, Resensi Buku, Cipta Puisi, Cerita bersambung, dan Debat. Kegiatan bulanan yang terdiri dari Lapak Buku yang juga pernah dilaksanakan pada bulan Ramadhan lalu sambil berbagi takjil gratis, DBC Berkarya, Online Podcast, DBC Bar-Bar yaitu singkatan dari DBC Belajar Bareng, Tour Literasi, dan Semarak Buku. Serta kegiatan tahunan mereka yang berupa Kemah Literasi sekolah yang tahun lalu dilaksanakan di MTs. Ikhwanul Muslimin NWDI Lenek, Ramban Biak, Lenek Daya, Aikmel, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Hari Ulang Tahun Duta Baca yang tahun lalu merayakan satu dekade berdinya Komunitas Duta Baca dengan menerbitkan antologi cerpen berjudul Hala Bita dan acara puncaknya yang dilakukan di Ballroom Kantor Bupati Lombok Timur yang kemudian ditutup dengan acara yang diselenggarakan di perpustakaan Lembah Hijau, Ijobalit, Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Selain itu, Komunitas Duta Baca juga pernah berkesempatan hadir dalam podcast Ngopi Literasi bersama Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat serta beberapa kali melangsungkan seminar, webinar, dan talk show yang menghadirkan banyak penulis serta pembicara hebat.

Kearifan lokal yang bisa kita temukan dalam Komunitas Duta Baca Lombok Timur ini adalah berbagai nilai-nilai, budaya, dan tradisi lokal yang dimuat dalam konteks literasi yang tujuannya untuk mencerdaskan masyarakat di Lombok Timur dalam literasi dasar maupun literasi digital. Komunitas Duta Baca ini memiliki semangat kuat dalam kebersamaan meraih generasi emas di Lombok Timur agar tidak tertinggal jauh dengan masyarakat di luar sana. Dengan adanya Komunitas Duta Baca ini, orang-orang dapat semakin semangat untuk membaca melalui banyak kegiatan yang dilakukan dan literatur yang disediakan oleh komunitas ini, yang pada akhirnya bisa menarik perhatian mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Rasa kebersamaan yang dimiliki oleh setiap anggota dari Duta Baca juga menjadikan setiap acara yang dilaksanakan menjadi lancar dengan adanya gotong royong dan saling bahu membahu didalam menjalankan setiap tugas yang didapatkan. Didalam komunitas ini, orang-orang tidak hanya dibiasakan untuk membaca, namun juga menulis bahkan menganalisis isi buku, seperti selogan mereka, Let’s Read, Let’s Write, To Be Smart! Dalam setiap pertemuan dan acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Duta Baca Lombok Timur juga selalu mengutamakan berdoa sebelum mulai dan sesudah melaksanakan kegiatan sebagai refleksi atas rasa syukur dan harapan untuk keberkahan disetiap kegiatannya.

Komunitas ini juga selalu memasukkan unsur yang berkaitan dengan kebudayaan Sasak sebagai representasi masyarakat Lombok dalam setiap kegiatan mereka yang tentunya untuk melestarikan kebudayaan yang dapat luntur kapan saja apabila tidak diperkenalkan pada generasi muda. Dengan semangat literasi yang dipadukan dengan kearifan lokal, Komunitas Duta Baca Lombok Timur bukan hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga mempertahankan budaya Sasak dalam setiap buku yang mereka bagikan. Mereka menunjukkan fakta bahwa membaca dan belajar dapat diintegrasikan dengan baik ke dalam adat istiadat dan identitas lokal. Diharapkan untuk kedepannya masyarakat di Lombok Timur semakin semangat dalam meningkatkan literasi untuk mencapai generasi hebat. Salam Literasi!


Penulis:
Safira Nur Agnia
Riadatul Imni
Windi Adriana

Comments