Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali melakukan pendampingan pencegahan anak rentan putus sekolah (ARPS) bagi guru Bimbingan Konseling (BK) di seluruh Indonesia.
Salah satu Konselor SMAPTA, Muslihan S.Pd., dipercaya untuk mengikuti kegiatan ARPS. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini guru BK mampu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap peserta didik disekolah.
“Untuk kedepannya kami dari pihak guru BK berharap mampu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap peserta didik disekolah. Berbagi praktik baik bertujuan untuk mencegah anak rentan putus sekolah agar anak mampu menyelesaikan pendidikannya,” harapnya pada Jum’at (11/11).
Menanggapi kegiatan tersebut, Kepala SMA Negeri 1 Pringgarata, H. Iwan Riawan, S.Pd,.M,Pd., sangat mengapresiasi dan mendukung ARPS ini. Menurutnya, kegiatan ini dapat emnambah pemahaman para guru BK dalam penanganan masalah siswa terkait anak putus sekolah.
"Dengan pemahaman yang tinggi maka guru BK akan mengawal siswa siswi yang rentan putus sekolah dengan menganalisis penyebabnya sehingga tidak ada lagi siswa yang putus sekolah, memang penyebabnya adalah masalah ekonomi, pernikahan dini dan lain-lain,” ungkapnya, Jum’at (11/11).
Lebih lanjut, H. Iwan berharap ARPS mendapat dukungan penuh dari semua warga sekolah, serta wali murid.
“Harapan kita agar guru BK yang mengawal anak-anak (siswa) kita supaya tidak putus sekolah dan juga tidak lupa dengan dukungan semua warga sekolah, baik itu wali kelas guru mapel dan semua yang terkait tidak lupa juga orang tua wali siswa,” pungkasnya.
Dalam kegiatan ini SMA Negeri 1 Pringgarata (SMAPTA) mendapat kesempatan untuk turut serta. Kegiatan ARPS dilaksanakan mulai tanggal 10 – 12 November 2022 bertempat di Rizen Padjajaran Hotel Kota Bogor.
ARPS dimaksudkan dalam rangka menindaklanjuti pelaksanaan fasilitas dan advokasi pencegahan anak rentan putus sekolah di provinsi Nusa Tenggara Barat dengan melakukan berbagai praktik bagi guru BK khususnya.
Salah satu Konselor SMAPTA, Muslihan S.Pd., dipercaya untuk mengikuti kegiatan ARPS. Ia berharap dengan adanya kegiatan ini guru BK mampu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap peserta didik disekolah.
“Untuk kedepannya kami dari pihak guru BK berharap mampu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap peserta didik disekolah. Berbagi praktik baik bertujuan untuk mencegah anak rentan putus sekolah agar anak mampu menyelesaikan pendidikannya,” harapnya pada Jum’at (11/11).
Menanggapi kegiatan tersebut, Kepala SMA Negeri 1 Pringgarata, H. Iwan Riawan, S.Pd,.M,Pd., sangat mengapresiasi dan mendukung ARPS ini. Menurutnya, kegiatan ini dapat emnambah pemahaman para guru BK dalam penanganan masalah siswa terkait anak putus sekolah.
"Dengan pemahaman yang tinggi maka guru BK akan mengawal siswa siswi yang rentan putus sekolah dengan menganalisis penyebabnya sehingga tidak ada lagi siswa yang putus sekolah, memang penyebabnya adalah masalah ekonomi, pernikahan dini dan lain-lain,” ungkapnya, Jum’at (11/11).
Lebih lanjut, H. Iwan berharap ARPS mendapat dukungan penuh dari semua warga sekolah, serta wali murid.
“Harapan kita agar guru BK yang mengawal anak-anak (siswa) kita supaya tidak putus sekolah dan juga tidak lupa dengan dukungan semua warga sekolah, baik itu wali kelas guru mapel dan semua yang terkait tidak lupa juga orang tua wali siswa,” pungkasnya.
Comments
Post a Comment
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…