Dalam rangka mempercepat pemahaman terhadap budaya Indonesia, Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Republik Korea, Gandi Sulistiyanto meresmikan Indonesia Centre di Busan University of Foreign Studies (BUFS), pada Kamis (2/6).
Peresmian ini dilakukan usai Letter of Intent ditandatangani pada akhir bulan Desember 2021, Indonesia Centre ini didirikan sebagai bentuk kerja sama KBRI Seoul dan BUFS dan menjadi yang pertama di Korea Selatan.
Dubes Gandi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada President BUFS yang telah memberikan dukungan penuh atas pendirian Indonesia Centre ini. Ia berharap Indonesia Centre di Busan ini dapat menjadi sarana mempercepat pemahaman budaya Indonesia dan mendorong kerja sama antara Indonesia dengan Koral Selatan semakin meningkat.
"Saya yakin kerja sama budaya dapat berkontribusi pada percepatan pembangunan bagi kedua negara. Keberadaan Indonesia Centre dapat menjadi katalisator terbentuknya kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua negara untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals," harap Gandi.
Gandi juga berharap berbagai kerja sama bidang sosial budaya di Indonesia Centre dapat direalisasikan sebagai rangkaian dalam memperingati 50 tahun hubungan kerja sama Indonesia dan Korea Selatan.
Kedepannya, Indonesia Centre di BUFS ini akan dipimpin oleh Dekan Fakultas Asian Studies dan guru besar di BUFS, Yekyoum Kim sebagai Direktur. Yekyoum Kim merupakan seorang Indonesianis dan memiliki pengalaman riset dan belajar yang mendalam tentang Indonesia.
Dalam sambutannya, Yekyoum Kim menyampaikan berbagai program kegiatan, antara lain dengan membuka jaringan, kolaborasi, penelitian bersama antara institusi dari Indonesia dan Korea Selatan seperti universitas dan lembaga budaya, pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota dari kedua negara.
"Kami sangat mengapresiasi setiap usulan kerja sama dengan semangat sinergi dan gotong royong dalam membangun Indonesia dan Korea dengan bermodalkan kekayaan sosial budaya Indonesia," ucap DIrektur Kim.
Pada kesempatan yang sama, Presiden BUFS Hong-Koo Kim juga menyampaikan apresiasi atas dukungan KBRI Seoul yang telah mendirikan Indonesia Centre. Menurutnya, keberadaan Indonesia Centre sejalan dengan cita-cita dan program BUFS yang saat ini sangat disambut baik oleh banyak negara.
"Keberadaan Indonesia Centre telah mengundang lebih banyak lagi pendirian centre-centre yang lain," ungkapnya.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Seoul, Gogot Suharwoto turut menyampaikan dukungan kegiatan sosial budaya dan kegiatan teknis lainnya. Indonesia Centre juga di dukung oleh tim sekretariat yang terdiri dari mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Busan University of Foreign Studies dan ruang sekretariat beserta perlengkapannya yang disediakan oleh BUFS.
Dalam pelaksanaannya, Indonesia Centre akan berada di bawah pengawasan Steering Committee yang terdiri dari KBRI Seoul dan BUFS, serta Dewan Penasehat yang dipimpin oleh Dubes Korea di Indonesia periode 2018-2020, Chang Beom Kim.
Indonesia Centre di BUFS menyediakan lokasi pameran berupa buku-buku bahasa dan sastra, rumah adat dan baju tradisional, batik, peta budaya, wisata, cagar alam, panorama Indonesia, santri, dan produk UMKM Indonesia serta tour virtual situs arkeologi Trowulan dengan memanfaatkan Virtual Reality (VR).
Dalam acara peresmian ini, panitia penyelenggara menampilkan tarian Smarasanta yang dilakukan oleh para mahasiswa Indonesia di Korea. Selain itu berbagai jajanan tradisonal khas Indonesia juga disuguhkan hingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para tamu undangan.
Sumber: Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 283/sipers/A6/VI/2022
Comments
Post a Comment
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…