Rapor Pendidikan: Mendorong Pergeseran Paradigma yang Berfokus pada Kualitas


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengeluarkan kebijakan baru berupa Rapor Pendidikan. Kebijakan ini untuk mengukur keberhasilan pendidikan di Indonesia.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Nasional (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo mengatakan, rapor pendidikan merupakan upaya pemerinta merubah paradigma tentang evaluasi belajar.

"Rapor pendidikan untuk mendorong terjadinya pergeseran paradigma dalam evaluasi belajar ke arah kualitas proses dan hasil belajar,” ujar dalam acara Silaturahmi Merdeka Belajar yang ditayangkan secara langsung di kanal Youtube Kemendikbud RI, Kamis (14/4).


Lanjut Anindito, data utama dalam rapor pendidikan adalah hasil belajar yang berfokus pada kompetensi literasi, numerasi, serta karakter peserta didik. "Yang diperlukan oleh semua peserta didik adalah kemampuan dalam memahami bacaan, penyelesaian masalah untuk matematika sederhana, dan karakter yang ada di dalam profil Pelajar Pancasila," sambungnya.

Anindito menjelaskan bahwa kompenen lainnya yang diukur dalam rapor pendidikan adalah iklim pembelajaran di sekolah, dimensi keamanan, dan dimensi kebinekaan. “Jadi apakah peserta didik merasa aman di sekolah, merasa diterima walaupun identitas budayanya bervariasi, itu menjadi hal penting," ucapnya

Indikator lainnya dalam rapor pendidikan yang tidak kalah penting dalam pembelajaran seperti aktivitas belajar, pengelolaan sekolah, dan kompetensi guru. Dengan demikian k
epala sekolah dan kepala dinas bisa mendapatkan potret yang sangat komprehensif tentang kondisi pendidikan di sekolah atau daerahnya.


Hadirnya kebijakan Rapor Pendidikan mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Fathur Rozi. Menurutnya, Rapor Pendidikan memberikan informasi komprehensif tentang kondisi pendidikan yang ada di satuan pendidikan setiap daerah.

"Saya melihatnya ini sesuatu yang luar biasa. Rapor pendidikan ini suatu platform baru yang sederhana dan keren," ujar Fathur.

Fathur mengungkapkan bahwa Rapor Pendidikan sangat membantu pemerintah daerah (Pemda) dalam melakukan analisis, menyusun rencana, dan menindaklanjuti rencana tersebut guna meningkatkan kualitas pendidikan pada satuan pendidikan di setiap daerah.

"Rapor pendidikan ini sumber datanya diambil dari berbagai sumber yang sangat komprehensif seperti Dapodik dan Asesmen Nasional, sehingga menurut saya ini sangat keren," tegasnya.


Tak hanya itu, apresiasi lain juga datang dari Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Batunyala, Kabupaten Lombok Tengah, Ni Ketut Mayoni. Ia sangat mendukung upaya pemerintah dalam memajukan pendidikan melalui Rapor Pendidikan.

"Dengan rapor pendidikan saya sangat mengapresiasi dan optimis bagaimana arah pendidikan kita ke depannya, tentu akan menjadi lebih baik lagi," harapnya.

Selain itu, banyak lagi apresiasi yang berdatangan dari para peserta yang mengikuti diskusi seperti, Guru SMP PGRI 4 Kota Kediri, Jawa Timur yang sekaligus merupakan fasilitator pendidikan yaitu Devy Mariyatul Ystykomah.

Pada akhir sesi diskusi, Kepala BSKAP Kemendikbudristek menyampaikan bahwa Rapor Pendidikan adalah instrumen utama dalam menggalang visi dan tujuan transformasi pendidikan yaitu menyediakan pengalaman belajar yang bermakna dan relevan bagi semua anak Indonesia.

Berdasarkan hasil Rapr Pendidikan, orang tua peserta didik diharapkan melakukan dialog dengan kepala sekolah dan guru di sekolah anaknya terkait pola pendidikan yang akan dilakukan.

Comments