Pada dasarnya inovasi dalam pembelajaran sangat bersifat relative dan subjektif. Artinya, inovasi yang dilakukan oleh seorang guru barangkali sudah tidak asing bagi guru lainnya. Meski demikian sebagai seorang guru yang berinteraksi dengan anak setiap harinya, maka tidaklah salah apabila melakukan inovasi secara terus-menerus dalam pembelajaran.
Hal tersebut dikarenakan oleh penunjang munculnya berbagai inovasi baru yang fresh adalah kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode dan sistem pembelajaran. Inovasi dalam pembelajaran sangat penting mengingat tantangan yang mengharuskan dunia pendidikan mampu membangun keterampilan abad 21.
Keterampilan abad 21 yang harus dikembangkan adalah keterampilan melek teknologi informasi dan komunikasi (TIK), keterampilan berpikir kritis dan sistemik, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan berkomunikasi efektif dan keterampilan berkolaborasi. Menurut PBB, berbagai keterampilan tersebut merupakan ciri dari masyarakat era global saat ini, yaitu masyarakat berpengetahuan (knowledge-based society).
Memiliki keterampilan TIK di era digital saat ini sangat penting guna mengembangkan proses pembelajaran yang berinovasi dan berkualitas. Untuk itu, guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengintegrasikan atau memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran, terlebih lagi pada pendidikan modern saat ini.
Inovasi pembelajaran yang mengintegrasikan TIK adalah inovasi pembelajaran yang aktivitas pembelajarannya melibatkan pendayagunaan TIK untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Perlu diingat bahwa ketermapilan TIK bukan hanya terbatas pada komputer dan internet, melainkan segala jenis media informasi dan komunikasi lainnya seperti, televisi, radio, kaset CD audio maupun video dan lain-lain.
Untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran yang mengintegrasikan atau memanfaatkan TIK dengan tepat, berikut langkah-langkah melakukan inovasi dalam pembelajaran, diantaranya:
1. Identifikasi Masalah dan Analisis Kebutuhan
Langkah identifikasi masalah dan analisis kebutuhan merupakan awal dari semua langkah inovasi dalam pembelajaran. Dalam melakukan inovasi guru terlebih dahulu harus mengidentifikasi masalah yang dihadapi. Langkah ini sangat penting dilalui guna menghasilkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Hasil dari sebuah analisis awal adalah daftar kebutuhan, jenis dan prioritas kebutuhannya.
Inovasi yang dilakukan diharapkan akan bermanfaat dan berdampak positif bagi banyak orang khususnya bermanfaat untuk siswa yang ajar dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Manfaat lainnya adalah guru lain bisa menjadikan hasil analisis sebagai referensi guna memperbaiki pembelajaran.
Pada umumnya, analisis kebutuhan ditujukan pada tiga subjek sasaran yaitu, 1) Analisis Kurikulum, 2) Analisis Sasaran dan 3) Analisis tren perkembangan teknologi. Analisis kurikulum ditujukan untuk mengetahui secara rinci kebutuhan berdasarkan tuntutan kebutuhan kurikulum. Kurikulum yang senantiasa dinamis memerlukan analisis yang lebih tajam.
Contohnya, inovasi yang dirancang untuk memenuhi tuntutan kurikulum KTSP, tentu saja berbeda dengan inovasi pembelajaran berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013 yang berorientasi pada keterampilan proses, pendekatan saintifik, kompetensi abad 21, dan pembangunan karakter.
Sementara analisis sasaran ditujukan untuk mendapatkan identifikasi karakteristik sasaran secara tepat. Gaya belajar anak-anak generasi Z harus dianalisis secara tepat, mengingat ada kecenderungan tangan mereka tidak lepas dari gadget. Hampir semua aktivitas seperti membaca, menonton, bermain, berkomunikasi, bahkan bercanda dilakukan melalui tombol- tombol gadget.
Analisis terhadap sasaran berkaitan erat dengan analisis terhadap trend perkembangan teknologi. Sebagaimana yang diketahui bersama bahwa perubahan teknologi secara cepat di satu sisi merupakan peluang bagi berkembangnya teknologi dalam proses pembelajaran di kelas.
2. Penyusunan Rancangan Inovasi
Penyusunan rancangan inovasi perlu dilakukan oleh guru. Terdapat dua pendekatan langkah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan TIK, yaitu pendekatan idealis dan pendekatan pragmatis.
Dalam pendekatan idealis, topik atau satuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Langkah yang dilakukan adalah: 1) menentukan topik; 2) menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai; dan 3) menentukan aktivitas pembelajaran dengan memanfaatkan TIK (seperti modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar online di internet, atau alat komunikasi sinchronous dan asinchronous lainnya) yang relevan untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
Dalam pendekatan software, langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi TIK (seperti buku, modul, LKS, program audio, VCD/DVD, CD-ROM, bahan belajar online di internet, atau alat komunikasi sinkronous dan asinkronous lainnya) yang bisa dilakukan atau digunakan. Selanjutnya, guru dapat memilih topik-topik yang sesuai dengan kondisi TIK yang tersedia.
Setelah menentukan topik yang sesuai dengan ketersediaan TIK, guru dapat merencanakan strategi pembelajaran yang relevan agar dapat mencapai kompetensi dasar dan indikator capaian hasil belajar dari topik pelajaran tersebut. Perlu diingat bahwa dalam menyusun rancangan inovasi guru harus menyiapkan silabus dan rancangan pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disesuaikan dengan kurikulum.
3. Pengembangan Rancangan Inovasi
Pengembangan rancangan inovasi terhadap RPP perlu dilakukan untuk disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku. Aktivitas pengembangan yang dapat dilakukan oleh guru yaitu dengan cara mengajak rekan sesama guru untuk berdiskusi mengenai bagaimana pengembangan RPP ini dilakukan.
Langkah-langkah pengembangan RPP yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Mengkaji silabus dan kurikulum; 2) Menentukan tujuan; 3) Mengembangkan kegiatan pembelajaran; 4) Menjabarkan jenis penilaian; 5) Menentukan alokasi waktu; dan 6) Menentukan sumber belajar.
4. Pelaksanaan Uji Coba
Semua rancangan inovasi yang telah disiapkan harus melalui uji coba terlebih dahulu sebelum diterapkan dalam proses pembelajaran. Hasil uji coba inovasi tidak perlu mengkhawatirkan berhasil atau tidaknya. Setiap kendala yang ditemukan dalam proses uji coba harus diyakini sebagai sebuah pembelajaran yang akan berdampak positif terhadap guru maupun siswa.
5. Pengendalian dan Perbaikan
Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan oleh guru harus melakukan perbaikan pada setiap kelemahan-kelemahan yang mungkin saja muncul selama proses perancangan.
6. Implementasi
Setelah semua dirasa siap maka tindakan selanjutnya adalah implementasi terhadap inovasi dalam pembelajaran. Kesiapan guru dalam mengimplementasikan inovasi pembelajaran ini menjadi kunci kesuksesan di lapangan.
7. Evaluasi
Usai melakukan implementasi selanjutnya guru harus melakukan evaluasi guna perbaikan pada kegiatan pembelajaran berikutnya. Dalam melakukan evaluasi guru harus mampu mengidentifikasi tingkat keberhasilan dalam menerapkan rancangan yang telah diterapkan dan bagian-bagain apa saja yang harus diperbaiki.
Selain itu, guru juga harus menganalisis problem pembelajaran yang harus diselesaikan, jenis aktivitas yang menggambarkan berbagai strategi yang mungkin cocok untuk menyelesaikan persoalan, perbaikan kegiatan, instrumen untuk mengumpulkan data, hasil yang diperoleh dalam menggunakan teknologi, cara alternatif yang lebih baik, sesuatu yang harus diganti dan diperbaiki untuk memperoleh hasil yang lebih baik pada pembelajaran berikutnya.
Sumber: Modul 12 PembaTIK - Inovasi Pembelajaran yang Mengintegrasikan TIK oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020.
luar biasa penjelasannya. terimakasih
ReplyDeleteTerima kasih kembali kak
Delete