Inovasi dalam pembelajaran sendiri merupakan upaya guru memanfaatkan atau mengintegrasikan pembelajaran di dalam kelas dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini. Secara umum, inovasi dapat diartikan sebagai pembaruan atau sesuatu hal yang baru atau dianggap baru oleh seseorang maupun sekelompok orang.
Berdasarkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia, inovasi adalah penemuan hal-hal baru/pembaruan yang
berbeda dari yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya meliputi gagasan,
metode, atau alat.
Menurut undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem
Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, inovasi dapat berupa kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau
perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks
ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.
Hal baru yang maksud adalah dapat berupa ide, gagasan, cara, metode, barang, alat, teknologi, maupun hal-hal lainnya yang mendatangkan nilai tambah atau keuntungan bagi penggunanya. Secara sederhana, inovasi adalah sesuatu yang baru dan memiliki nilai tambah bagi masing-masing penggunanya.
Inovasi bersifat subjektif karena nilai tambah yang diperoleh setiap orang mungkin akan berbeda-beda. Sebagai contoh, penggunaan LCD Proyektor dalam pembelajaran bagi sebagian orang merupakan hal baru atau inovasi baru, namun bagi sebagian orang lainnya menganggap hal tersebut sudah biasa.
Sementara itu, kata pembelajaran menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah proses
interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Dengan demikian, inovasi pembelajaran merupakan upaya pembaruan/menemukan hal-hal baru yang meliputi kegiatan penelitian, pengembangan, dan perekayasaan dalam proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Tujuannya adalah mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru maupun cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) ke dalam pembelajaran.
Pada dasarnya, kemampuan guru dalam melakukan inovasi pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi atau TIK merupakan suatu yang sangat penting di era saat ini. TIK memiliki potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, baik proses maupun hasil akhir.
Untuk memahami pentingnya inovasi pembelajaran yang terintegrasi dengan TIK, silahkan pahami isi modul yang disusun oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai berikut:
Berdasarkan paparan materi pada modul tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peran TIK dalam melakukan inovasi pembelajaran sangat penting. Sementara TIK dapat menjalankan peran secara maksimal dan efektif di sekolah dengan syarat harus memperhatikan lima elemen yang saling melengkapi yaitu; hardware, software, konten, SDM, dan kebijakan.
Adapun fase inovasi TIK dalam pembelajaran terbagi menjadi lima fase yaitu; fase pertama adalah tanpa TIK atau pembelajaran konvensional; fase kedua merupakan fase Konvensional Plus TIK atau pembelajaran konvensional plus TIK; sedangkan fase ketiga adalah TIK merupakan bagian dari pembelajaran atau TIK mengisi suatu bagian dalam pembelajaran.
Selanjutnya, fase keempat yaitu Pembelajaran Terintegrasi dengan TIK, dimana pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari TIK. Fase kelima adalah Fusi atau TIK merupakan keniscayaan dan tidak dibedakan lagi dengan pembelajaran.
Disamping itu, beberapa pilihan inovasi yang dapat dilakukan diantaranya; 1) Inovasi tanpa sambungan internet dengan memanfaatkan Pusat Sumber Belajar (PSB) Digital offline; 2) Inovasi pembelajaran dengan menggunakan sambungan internet terbatas seperti menggunakan model Blended Learning dan Fliped Classroom.
Terkahir, inovasi pembelajaran yang dapat dipilih adalah Inovasi pembelajaran dengan sambungan internet yang melimpah. Sehingga dapat memanfaatkan berbagai fasilitas melalui internet secara menyeluruh mulai dari kegiatan literasi hingga penilaian peserta didik.
Comments
Post a Comment
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…