edukasinfo.com
| Bangsa Indonesia kembali menjadi sorotan di mata masyarakat Internasional.
Pasalnya, delapan siswa Indonesia kembali meraih medali pada ajang International
Earth Science Olympiad (IESO) ke-15 tahun 2021, yang digelar secara daring pada
25 s.d. 30 Agustus 2021.
Pada
ajang tersebut, tim Indonesia berhasil mengamankan tiga medali perak dan empat
medali perunggu. Selain ketujuh medali tersebut, wakil Indonesia juga meraih
beberapa penghargaan lain untuk setiap kegiatannya.
Tiga
medali perak dengan predikat very good diraih oleh siswa SMAK Petra 2 Surabaya,
Sean Matthew; siswa SMA IT Nur Hidayah Sukoharjo, Iqbal Rakha Perdana; dan siswa
SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta, Glady Sajidah Zahra.
Sementara
empat medali perunggu dengan predikat good berhasil diraih oleh siswa SMAK
Petra 2 Surabaya, Eillen Theodora; siswa MAN Insan Cendekia Lampung Timur,
Andrereza Medya Endrikaputra; siswa MAN 2 Kota Malang, Hilman Agung Saputra;
dan Siswa SMAK Immanuel Pontianak, Tania Cresentia.
Ketujuh
medali ini diperoleh siswa pada kategori lomba Data Mining Test (DMT). Mata
lomba ini merupakan jenis tes yang menguji kemampuan siswa di antaranya tes
tertulis dan tes praktik di lapangan secara virtual.
Tes
ini lebih menekankan pada kemampuan nalar siswa dalam melakukan praktik
terhadap teori ilmu kebumian untuk kasus tertentu. Kasus yang diangkat pada tes
ini adalah mengenai aktivitas vulkanik Gunung Etna di Italia dan deposit
bauksit di Provence, Prancis.
Adapun
siswa lainnya yang berhasil meraih penghargaan yakni Rani Saraswati, siswa Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang.
Jenis
penghargaan yang diterima oleh para peraih medali seperti Andrereza Medya Endrikaputra, Hilman Agung
Saputra, Eillen Theodora, dan Tania Cresenti yakni berhasil mendapatkan predikat
good sebagai National Team Field Investigation.
Selain
itu, Rani Saraswati dan Sean Matthew
juga berhasil mendapatkan penghargaan dengan predikat good pada mata lomba
Earth System Project (ESP).
Penghargaan
selanjutnya yakni peringkat ketujuh untuk lomba Mission to Mars yang diraih
oleh Andrereza Medya Endrikaputra. Lomba ini merupakan suatu permainan
melakukan ekspedisi di Planet Mars dengan memecahkan masalah-masalah yang
diberikan menggunakan suatu aplikasi khusus.
Penghargaan
lainnya berupa peringkat pertama pada kegiatan Mentor Choice in Earth System
Art oleh Iqbal Rakha Perdana. Peringkat ketiga pada kegiatan Student Choice in
Earth System Art oleh Iqbal Rakha Perdana dan Hilman Agung Saputra, serta
peringkat kedua pada kegiatan Student Choice in Art for Art’s Sake oleh Hilman
Agung Saputra.
Semua
siswa yang mendapatkan medali dan penghargaan mendapatkan apresiasi dan
dukungan dari berbagai kalangan, termasuk dari pihak Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kemendikbudristek
melalui Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Asep
Sukmayadi, terus mendorong dan memberikan semangat kepada para pemenang untuk konsisten
meningkatkan prestasi hingga ke tingkat selanjutnya.
“Terima
kasih kasih atas semangat dan prestasi yang menjadi inspirasi bagi semua teman
sebaya. Kegiatan ini merupakan energi positif yang terus memberikan prestasi
yang terbaik ke depannya,” ungkap Asep Sukmayadi saat dihubungi secara virtual,
pada Selasa (31/8), dilansir dari laman Kemendikbudristek.
Asep
mengatakan bahwa Kemendikbudristek memberikan apresiasi berupa beasiswa bagi
para pemenang. “Tahun ini kita diberi amanat untuk mengelola beasiswa yang
diperuntukkan bagi talenta muda berprestasi di tingkat nasional,” ucapnya.
Untuk
diketahui bersama bahwa IESO merupakan ajang kompetisi siswa pra perguruan
tinggi untuk bidang ilmu kebumian yang meliputi pengetahuan terkait geosfer
(geologi dan geofisika), hidrosfer (hidrologi dan oseanografi), atmosfer
(meteorologi dan klimatologi) dan astronomi.
Kegiatan
ini di bawah naungan International Geoscience Education Organization (IGEO)
yang merupakan organisasi internasional dengan anggota para
pendidik/organisasi/institusi pendidikan ilmu kebumian di seluruh dunia baik
untuk tingkat pra perguruan tinggi maupun perguruan tinggi.
IESO
ke-15 tahun ini diikuti oleh 185 siswa dari 34 negara yang berpartisipasi,
termasuk ndonesia. Para siswa yang mewakili Indonesia pada kompetisi ini
merupakan siswa terbaik hasil seleksi Kompetisi Sains Nasional (KSN) di bidang
Ilmu Kebumian tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional,
Kemendikbudristek.
Para
siswa tersebut menjalani pelatihan dan seleksi melalui tiga tahap pembinaan
secara daring selama dua bulan pada akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021.
Pada
lomba ini, siswa dibagi menjadi kelompok internasional. Setiap kelompok diharuskan
membuat suatu diskusi dengan topik tertentu yang diberikan oleh dewan juri. Topik
yang diangkat adalah isu-isu yang aktual saat ini, seperti hubungan antara
pandemi Covid-19 dengan sistem bumi.
Selanjutnya,
hasil riset yang dilakukan melalui proses diskusi kelompok tersebut dituangkan
dalam sebuah poster yang kemudian dipamerkan dan dinilai oleh dewan juri.
Comments
Post a Comment
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…