Foto: Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim dan Para Peserta Program Bangkit
edukasinfo.com | Dalam rangka menghadirkan terobosan dan
solusi berbasis teknologi bagi masyarakat, Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim terus mendorong
mahasiswa meningkatkan kemampuan di bidang teknologi dengan menghadirkan
program "Bangkit".
Program Bangkit 2021 merupakan kolaborasi Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek dengan Google, Gojek,
Traveloka, dan Tokopedia. Program Bangkit telah meluluskan sebanyak 2.250
mahasiswa yang sekaligus merupakan bagian dari Kampus Merdeka.
Program Bangkit bermitra dengan 15 universitas, dan menerima
lebih dari 40 ribu pendaftaran dari 3.000 lokasi. Dari 5.000 mahasiswa yang
mendaftarkan diri mengikuti seleksi, sebanyak 3.000 mahasiswa terpilih untuk
mengikuti Bangkit 2021.
Program ini dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan
dan sertifikasi teknologi bagi para mahasiswa. Para peserta akan menyelesaikan
kurikulum yang ketat dalam bidang machine learning, cloud computing, dan
pengembangan seluler Android.
Mendikbudristek mengklaim program ini sejalan dengan
semangat Kampus Merdeka. Nadiem menginginkan suatu agregator dengan platform
daring, sehingga semua mahasiswa dari seluruh Indonesia bisa mencoba masuk dan
punya peluang yang sama untuk masuk ke program Bangkit. Hal ini sangat penting
untuk memberikan kemerdekaan akses.
"Inovasi berbasis teknologi akan membuat lompatan besar dan
menjadikan Indonesia menjadi pemain global yang tangguh di masa depan, "Kata Mendikbudristek
pada acara Kelulusan Program Bangkit Tahun 2021, pada Kamis (15/7) secara
daring di Jakarta.
Selain program Bangkit, terdapat beberapa program unggulan
Kampus Merdeka lainnya yang didorong oleh Kemendikbudristek, seperti magang
bersertifikat dan studi independen. Program Bangkit sendiri masuk di dalam
kategori studi independen. Untuk menyukseskan berbagai program tersebut,
Kemendikbudristek bekerja sama dengan institusi-institusi di luar kampus,
seperti perusahaan dan NGO (non government organization).
Selain itu, berdasarkan data Kemendikbudristek, sebanyak 20.000 anak diakomodasi untuk melakukan pertukaran mahasiswa domestik. Para mahasiswa akan berpindah pulau dan universitas selama satu semester untuk mengenal keberagaman (kebinekaan) Indonesia untuk membangun kebinekaan. Disamping itu, terdapat 2.000 mahasiswa juga dikirim ke luar negeri selama satu semester untuk melakukan pertukaran mahasiswa asing melalui pembiayaan dari LPDP.
Menteri Nadiem menyampaikan ucapan selamat kepada para
mahasiswa yang telah lulus program Bangkit 2021. Menurutnya, mahasiswa yang
mendapatkan kesempatan mengikuti program Bangkit adalah mahasiswa yang
beruntung. Hal ini karena peminat program Bangkit sangat banyak, dan tentunya
akan terus berjalan setiap tahun.
"Untuk itu, kepada teman-teman tolong sebarkan program
Merdeka Belajar ini, jadilah salah satu penggerak Merdeka Belajar di kampus," ajaknya.
Para mahasiswa lulusan program Bangkit diharapkan terus berkarya dan tidak takut mengambil risiko. "Semua kemajuan harus ada komponen risikonya. Jadi, teman-teman generasi baru pada saat Anda keluar dari program Bangkit, sebarkan ilmu yang dimiliki kepada sesama. Serta kemauan untuk mengambil risiko, mencoba hal-hal yang baru, banyak bertanya, banyak mencoba, dan banyak berkarya," imbuhnya.
Sementara itu, William Florance, Education Program Lead di
Google untuk wilayah Asia Pasifik mengatakan tingkat kelulusan program Bangkit
pada tahun 2021 lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 ketika Bangkit pertama
kali diluncurkan dengan peserta hanya 300 siswa.
"Ini merupakan bukti betapa mahasiswa Indonesia punya
motivasi yang sangat tinggi ketika diberi kesempatan untuk maju ke tingkat yang
lebih tinggi", ujarnya.
Dikatakan William Florence, para siswa harus memilih salah satu dari tiga jalur atau bidang pembelajaran teknis. Meski demikian, para peserta atau mahasiswa juga harus mempelajari berbagai keterampilan lainnya yang dapat menunjang kesiapan karier seperti kepemimpinan persuasif, berpikir kritis, manajemen waktu, komunikasi, dan kerja sama.
Dalam kesempatan yang sama, salah satu alumni program
Bangkit 2021, Abid Juliant Indraswara yang merupakan mahasiswa Universitas
Tidar, Magelang mengungkapkan rasa syukur nya mendapatkan kesempatan mengikuti
program bergengsi itu. Abid merupakan peserta bidang Machine Learning mengaku banyak
belajar dan menemukan wawasan baru untuk pengembangan diri di masa depan.
"Saya ingin meraih sertifikasi dari Google agar saya
bisa menjadi machine learning specialist, terlebih di bidang data science. Ke
depannya saya ingin membangun startup di dunia pertanian yang mengembangkan
teknologi berbasis AI (artificial intelligence)" kata Abid kepada
Mendikbudristek.
Pelatihan dalam Program Bangkit berlangsung sekitar 18 minggu sejak Februari 2021. Kemudian, pada akhir masa studi dipilih 15 tim proyek akhir untuk mendapatkan pengembangan lebih lanjut termasuk hibah inkubasi dan dukungan dari perguruan tinggi yang menjadi mitra program.
Mahasiswa yang menyelesaikan program ini mendapatkan pengakuan hingga 20 SKS sesuai ketentuan universitas masing-masing. Usai menyelesaikan program, mahasiswa akan diundang ke bursa kerja virtual, di mana mereka akan mendapatkan akses peluang kerja eksklusif ke berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia.
Comments
Post a Comment
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…