edukasinfo.com
| Nama bangsa Indonesia kembali harum di kancah Internasional. Pasalnya, Tim
Olimpiade Biologi Indonesia (TOBI) yang terdiri dari empat pelajar jenjang
Sekolah Menengah Atas (SMA) mengukir prestasi pada ajang International Biology
Olympiad (IBO) Challenge II Tahun 2021.
Ajang
IBO digelar secara daring pada 18 s.d. 23 Juli 2021 lalu, di mana Portugal
menjadi tuan rumah. Pemenang IBO diumumkan pada hari Jumat, 23 Juli 2021 pukul
16.00 CET (Central European Time) atau pukul 21.00 WIB melalui kanal resmi
YouTube IBO Challenge II 2021.
Dalam
ajang tersebut, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Asep
Sukmayadi, secara virtual pada Jum’at (23/6) menyebutkan bahwa keempat pelajar (peserta
IBO) seluruhnya berhasil meraih medali. Medali emas diraih oleh Nathanael
Tjandra, siswa SMAK Calvin DKI Jakarta.
Sementara
itu, Medali Perak diraih oleh Leonard Hartanto Jososudarmo, siswa Kelas XII
SMAK Penabur Cirebon, dan Farrel Alfaza Marsetyo, siswa Kelas XII MAN Insan
Cendekia Serpong. Untuk Medali perunggu berhasil diraih oleh Nathaniel
Teopilus, siswa SMA Kristen Imanuel Pontianak.
Di
samping itu, Salah satu pendamping Tim Indonesia yang sekaligus merupakan pengajar
asal Institut Teknologi Bandung (ITB), Agus Dana Permana, mengungkapkan apresiasi
atas dukungan yang diberikan oleh Kemendikbudristek.
"Tim
OBI menyampaikan aprisesiasi dan terima kasih kepada Pusat Prestasi Nasional,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi selaku penanggung
jawab program kompetisi dan seleksi mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi,
hingga tingkat nasional pada tahun 2020," ucap Agus.
Lebih
lanjut, Agus juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung
tim Indonesia di IBO Challenge II 2021. "Semoga Tim Olimpiade Biologi Indonesia
senantiasa mempersembahkan prestasi terbaik dan berkontribusi dalam kemajuan
ilmu Biologi di masa yang akan datang," imbuhnya.
Sebagai
informasi, IBO Challenge II 2021 diikuti oleh 76 negara peserta yang berhak dengan
mengirim maksimal empat pelajar tiap negara. Adapaun penyelenggaraan IBO kali ini
dilaksanakan secara daring dari negara masing-masing karena situasi pandemi
Covid-19 yang belum usai.
Mengingat
penyebaran Covid-19 yang sangat tinggi di bulan Juli serta implementasi PPKM
darurat di Jawa-Bali, peserta dari Indonesia mengikuti tes melalui rumah masing-masing
seperti di Kota Jakarta, Cirebon, Solo, dan Pontianak dengan pengawasan secara
daring pula.
Tim
Indonesia didampingi oleh enam pendamping yang juga sekaligus berperan sebagai juri
internasional, seperti para akademisi dari Sekolah Ilmu dan Teknologi
Hayati, Institut Teknologi Bandung,
yaitu Agus Dana Permana, Ahmad Faizal, dan Jayen Aris Kriswantoro.
Selain
itu, ada juga akademisi dari Universitas Surabaya, Ida Bagus Made Artadana, dan
perwakilan Tim Olimpiade Biologi Indonesia (TOBI), Titis Setiyobudi dan Fauzi
Nasution. Terkait proses seleksi dan pembinaan Tim IBO, Puspresnas bekerja sama
dengan TOBI guna melakukan seleksi untuk perwakilan Indonesia ke IBO setiap
tahunnya.
Dalam
ajang tersebut, tes dibagi menjadi dua bagian, yaitu tes praktikum-teori dan
tes teori. Tes praktikum-teori dilaksanakan pada 19 Juli lalu selama tiga jam.
Tes tersebut terinspirasi dari peringatan 500 tahun ekspedisi pelaut Portugal,
Fernao de Magalhaes (1519—1522) mengelilingi dunia hingga wafatnya di Filipina.
Sementara,
tes teori dilaksanakan pada 21 Juli 2021 dengan jumlah waktu yang sama dengan
tes praktikum-teori, yakni selama tiga jam. Pelaksanaan tes praktikum dan teori
dilakukan berdasarkan waktu lokal dari masing-masing negara peserta. Sistem
penilaian didasarkan pada bobot yang sama antara tes praktikum dan tes teori.
Comments
Post a Comment
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…