Acara
digelar di sebuah lokasi strategis yang merupakan pusat kegiatan ekonomi di
Jepang yakni di Marunouchi Building Tokyo, Jepang. Acara yang menyajikan pesona
budaya dalam suatu pameran menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Atase
Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo, Yusli Wardiatno mengatakan, upaya diplomasi
bidang ekonomi dan budaya yang terintegrasi adalah cara yang cerdas untuk
meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Jepang.
"Masyarakat
Jepang sangat menghargai budaya, khususnya terhadap kebudayaan Bali yang sangat
memikat” ungkap Yusli.
Dalam
kesempatan yang sama, Atase Perdagangan, Arief Wibisono juga mengungkapkan
bahwa pertimbangan memilih tema lokakarya pembuatan canang Bali karena sangat
disukai oleh masyarakat jepang.
Menurut
Manajer Garuda Tokyo, Sony Syahlan, sekitar 80 persen turis Jepang yang datang ke
Indonesia lebih memilih Bali sebagai tujuan wisata. Atas dasar data
tersebut, beberapa restoran Indonesia di
Jepang menggunakan nama Bali, seperti Restoran Kuta Bali di Hachioji dan
Restoran Rindu Bali di Shiga.
"Banyak
sekali orang Jepang yang sudah rindu dengan Bali. Mereka ingin sekali
berwisata, mencicipi kuliner, atau mencoba produk-produk dari Bali” ujar Arief.
Dikatakannya,
pihak Atase Pedagangan berinisiatif menghadirkan kebudayaan Bali untuk
mengobati kerinduan masyarakat Jepang. “Kami mencoba mengobati kerinduan mereka
dengan menghadirkan kebudayaan Bali dan produk-produk dari Bali, seperti East
Bali Cashew dan produk Sustainable Goods dari Baliism," imbuhnya.
Mengingat
tingginya antusiasme masyarakat Jepang terhadap acara lokakarya tersebut, pihak
panitia membagi sesi acara menjadi dua sesi.
Comments
Post a Comment
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…