Asesmen
Kompetensi Minimum (AKM) dirancang dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai
tingkat kompetensi dasar peserta didik, berupa kompetensi literasi membaca dan
numerasi. Dari laporan hasil asesmen kompetensi, satuan pendidikan dapat
melihat tingkat capaian penguasaan kompetensi peserta didik.
Penguasaan
kompetensi literasi membaca dan numerasi peserta didik terbagi menjadi empat
level yakni Perlu Intervensi Khusus, Dasar, Cakap, dan Mahir. Tingkatan kompetensi tersebut dapat dimanfaatkan oleh guru pada berbagai mata pelajaran untuk
menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas sesuai dengan tingkat
kompetensi peserta didik.
Laporan
hasil AKM akan berdampak pada perlu tidaknya melakukan
perbaikan strategi pembelajaran. Perubahan pada tujuan asesmen nasional dalam hal peningkatan mutu pendidikan mempengaruhi praktik pembelajaran yang semula
berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi.
Kompetensi
adalah kemampuan peserta didik untuk melakukan sesuatu dengan baik, misalnya
mampu melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif. Kompetensi juga mencakup
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal, atau
bahkan keterampilan yang jauh lebih besar dan lebih beragam seperti
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat dan/atau
kemampuan dalam memimpin organisasi.
Pada
pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu mendemonstrasikan pengetahuan,
penguasaan konsep, dan keterampilan dalam proses pembelajaran. Dalam sistem
pembelajaran berbasis kompetensi, siswa melakukan pembelajaran sesuai dengan
tahapan penguasaan kompetensinya hingga tuntas kemudian melanjutkan pada tahap
penguasaan kompetensi berikutnya.
Beberapa
perbedaan pembelajaran berbasis kompetensi dengan pembelajaran berbasis konten,
diantaranya:
- Pembelajaran berbasis kompetensi terpusat pada kebutuhan peserta didik dan lingkungannya, sedangkan pembelajaran berbasis konten berpusat pada materi pembelajaran yang harus dikuasai.
- Pembelajaran berbasis kompetensi mengutamakan pemahaman terhadap konsep dan keterampilan, sedangkan pembelajaran berbasis konten mengutamakan pemahaman materi.
- Pembelajaran berbasis kompetensi mengukur kinerja dengan menerapkan konsep, sementara pembelajaran berbasis konten fokus pada serangkaian pertanyaan tes berdasarkan topik.
- Pembelajaran berbasis kompetensi terkai dengan konteks kehidupan nyata peserta didik, sedangkan pembelajaran berbasis konten kurang/tidak terkait langsung dengan konteks kehidupan nyata peserta didik.
- Pembelajaran berbasisi kompetensi berorientasi pada proses dan penguasaan kompetensi, sedangkan pembelajaran berbasis konten berorientasi pada nilai akhir.
Comments
Post a Comment
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…