Arah
kebijakan Dikbud NTB dipaparkan dalam kegiatan In House Training (IHT) tentang "Implementasi
Kurikulum Masa Pandemi, Tupoksi GTK dan Konsep Managerial Ekskul" bagi guru dan
tenaga kependidikan yang diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Pringgarata
Kabupaten Lombok Tengah.
Dalam
acara tersebut, Kasi Purni menyampaikan secara rinci beberapa kebijakan
pemerintah terkait mekanisme pelaksanaan asesmen nasional (AN) sebagai
pengganti ujian nasional (UN) dan pelaksanaan PTM terbatas bagi sekolah-sekolah
yang masuk zona orange penyebaran Covid-19. Sementara untuk zona merah tetap
belajar dari rumah (BDR).
"PTM
Terbatas maksudnya adalah terbatas secara waktu, terbatas jumlah orangnya, dan
terbatas pembelajarannya yang dikhususkan untuk materi-materi esensial" ucap
Kasi Kurikulum.
Lebih
lanjut, Kasi Purni menegaskan bahwa untuk zona aman seperti Kabupaten Lombok
Tengah tetap diharapkan dapat melaksanakan pembelajaran dengan mengkombinasikan
model daring dan luring. Adapun teknis pelaksanaan sepenuhnya diserahkan kepada
sekolah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan serta menghadirkan
pembelajaran yang variatif, menarik, menyenangkan, dan bermakna.
"Untuk
PTM terbatas tahun ini, kita sudah punya pengalaman bagaimana mengelola
pembelajaran baik secara luring maupun daring. Karenanya, ke depan pengelolaan
itu (pembelajaran) bisa lebih berkualitas baik dalam proses pembelajaran maupun
dalam proses evaluasi" harap Purni.
Sebagai
informasi, Dikbud NTB sebelumnya telah melakukan evaluasi pembelajaran selama
masa pandemi Covid-19. Secara umum, hasil evaluasi pembelajaran menunjukan masih
ada peserta didik dan pendidik yang belum konsisten mematuhi protokol kesehatan,
seperti memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Data
tersebut diperoleh berdasarkan jumlah sebaran responden yaitu, 118 pengawas, 387
kepala sekolah, dan sebanyak 251.376
peserta didik. Jumlah tersebut tersebar dalam 10 kabupaten/kota se-NTB yang
terdiri dari 315 SMA dan 174 SMK.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Cabang
Dinas (KCD) Dikbud Lombok Tengah, Nur Ahmad, M.Pd., juga menjelaskan program baru
Dikbud NTB yakni program 4P (profil, penampilan, pelayanan, dan prestasi) yang
harus diterapkan di seluruh lembaga pendidikan. "InsyaAllah dengan program 4P
akan berdampak pada kualitas sekolah," harapnya.
Selain menentukan arah kebijakan penyelenggaraan pendidikan dan berbagai program unggulannya, Dikbud NTB juga memberikan reward kepada satuan pendidikan, pengawas, kepala sekolah, guru, dan siswa berprestasi.
Saat ini, Dikbud NTB melalui Bidang Pembinaan SMA tengah berupaya merealisasikan rencana kerja yang telah disusun, seperti SMA Terbuka, Guru Tamu, Literasi Digital, SMA SKS, Sister School, Jambore Tahfidz, dan Sekolah Penggerak.
Comments
Post a Comment
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…