edukasinfo.com | Peringati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Anwar Makarim berdialog dengan Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo dalam siniar (podcast). Siniar ini merupakan acara perdana yang dilakukan oleh Mendikbud-Ristek dan disiarkan melalui kanal YouTube Kemendikbud RI (03/05/2021).
Dalam acara siniar itu presiden Jokowi menyampaikan banyak hal terkait arah perubahan pendidikan kedepan. Ia juga menyampaikan makna Hardiknas bagi dirinya. "Berhubung Hardiknas, saya mau mengingatkan agar sistim pendidikan Indonesia haruslah memerdekakan manusia, serta membangun jiwa dan raga bangsa," ujar Presiden RI.
Bagi presiden RI, dengan berbekal pendidikan semua orang dapat menjadi apa saja dengan tetap menghormati kemerdekaan orang lain. Terlebih di era pandemi ini, tantangan untuk menciptakan pendidikan yang memerdekakan manusia telah dilakukan oleh Kemendikbud-Ristek. Kondisi pandemi saat ini tidak boleh menjadi penghalang untuk mencapai kemajuan, namun harus dimanfaatkan sebagai ajang evaluasi diri secara total.
Pendidikan di Indonesia menurut presiden dapat berjalan dengan baik di tengah pandemi harus dengan cara yang tepat. "Kalau kita gunakan cara-cara lama, pendidikan tidak bisa jalan di era pandemi ini". tegasnya.
Apresiasi terhadap program-program terobosan Merdeka Belajar juga disampaikan oleh presiden Jokowi. Kebijakan Merdeka Belajar yang terdiri dari sembilan episode telah banyak membawa perubahan yang signifikan dalam dunia pendidikan. Program ini merupakan lompatan yang diharapkan sejak lama dan saat ini dianggap telah berjalan sangat baik.
Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa terobosan Merdeka belajar diantaranya; 1) Digantinya Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN); 2). Kampus Merdeka, Merdeka Belajar; 3) Perubahan skema dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS); 4) Guru Penggerak; 5) Transformasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi; 6) Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka dan dana BOS majemuk.
Dengan program-program tersebut diharapkan dapat mewujudkan visi Presiden RI untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan kompetitif secara menyeluruh hingga ke pelosok Tanah Air.
Presiden RI bercerita tentang aktivitasnya sebagai anggota pecinta alam saat menjadi pelajar dulu. Sebagai pencinta alam Jokowi menegaskan bahwa proses belajar dapat berlangsung dimana saja. "Belajar bisa di mana saja. Di alam pun kita bisa belajar. Pendidikan yang kita peroleh di luar ruang kelas, sama pentingnya dengan yang kita peroleh di dalam ruang kelas," ujarnya.
Pada sesi akhir dialog presiden Jokowi berpesan kepada seluruh insan pendidikan untuk tetap semangat belajar dan menjadi pembelajar sejati. "Jangan berhenti belajar walau sedang pandemi, jadilah pembelajar sejati. Ilmu dari sekolah atau kampus bisa menjadi suatu yang usang, tapi kalau selalu belajar sepanjang hayat, ilmu akan terus bisa relevan," tutup Presiden RI.
Comments
Post a Comment
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…