edukasinfo.com | Bencana banjir yang melanda kabupaten Bima beberapa waktu lalu tepatnya pada Jum'at sore, 2 April 2021 memancing empati masyarakat luas. Aksi peduli kemanusiaan terhadap para korban banjir bermunculan dari berbagai kalangan termasuk dari para peserta didik di sekolah.
Puluhan peserta didik SMA Negeri 1 Pringgarata yang merupakan anggota Ekstrakurikuler Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) turut melakukan aksi peduli kemanusiaan terhadap korban banjir dengan menggalang dana di lingkungan sekolah, rumah-rumah warga sekitar, dan di kantor-kantor pemerintahan lingkup kecamatan Pringgarata. Aksi ini diharapkan dapat membantu meringankan beban para korban banjir.
Dalam situasi seperti ini, uluran tangan para dermawan sangat diharapkan sebagai bentuk tanggungjawab sosial anggota masyarakat. Menurut Kepala SMA Negeri 1 Pringgarata, H. Iwan Riawan, S.Pd.,M.Pd., kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan sekaligus menjadi pembelajaran bagi peserta didik akan pentingnya solidaritas terhadap sesama warga masyarakat.
"Kegiatan ini adalah salah satu langkah kepedulian kita terhadap musibah yang dialami oleh keluarga kita di daerah NTB dan NTT" pungkasnya.
Disamping itu, para peserta didik yang menggalang dana mengaku sangat antusias dan bersemangat berkeliling kampung mengumpulkan sumbangan warga. Irman Muliadi, salahsatu peserta penggalangan dana mengatakan, kegiatan ini sangat bangus untuk menumbuhkan sikap solidaritas antarsesama dan membentuk jiwa kemanusiaan yang tinggi bagi peserta didik.
"Di masa depan nanti kita diharapkan dapat menjadi generasi yang peduli, suka menolong, dan berperikemanusiaan" ucap Irman.
Berdasarkan laporan data terakhir hari ini, Jum'at (09/04/2021) dari informasi kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, total kejadian banjir bandang sebanyak 76 kejadian. Jumlah korban terdampak sebanyak 46.799 jiwa dari 18.516 Kepala Keluarga. 2 (dua) orang dilaporkan meninggal dunia dan 314 orang luka-luka.
Bencana banjir yang terjadi telah merusak 13.000 rumah warga dengan rincian 5.938 rusak ringan, 6.379 rusak sedang, dan 1.145 rusak berat. Selain itu, kerusakan juga terjadi pada 33 fasilitas umum seperti rusaknya 17 fasilitas pendidikan, 10 fasilitas peribadatan, dan 2 fasilitas kesehatan.
Comments
Post a Comment
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…