Pada postingan lainnya telah dibahas tentang macam-macam teknik penilaian sikap sebagai bagian dari rangkaian evaluasi yang harus dilakukan oleh pendidik. Selain penilaian sikap, penilaian keterampilan dan pengetahuan juga harus diperhatikan dan dilakukan dengan baik sesuai asas-asas penilaian. Hal ini sebagai bentuk profesionalitas pendidik untuk menghadirkan proses pembelajaran abad 21 yang kreatif dan inovatif guna melahirkan generasi berkualitas di tengah era digital.
Untuk menilai sikap, keterampilan dan pengetahuan pendidik harus menyusun program perencanaan pembelajaran berupa perangkat pembelajaran salah satunya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP inilah nantinya yang akan menjadi rambu-rambu pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran sampai dengan penilaian peserta didik di kelas. Komponen RPP sendiri telah mengalami berbagai perubahan, terakhir menjadi RPP satu lembar sesuai surat edaran Kemendikbud Nomor 14 Tahun 2019.
Komponen inti dalam RPP terbaru yakni RPP satu lembar minimal memuat indentitas sekolah, tujuan pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan evaluasi/penilaian. Terkait dengan penilaian seorang pendidik harus mengedepankan asas transparansi, objektifitas, validitas, dan akuntabilitas gna memberikan rasa keadilan kepada peserta didik. Untuk mengukur kecerdasan atau kecakapan peserta didik tidak hanya dilakukan dengan menilai kognitif/pengetahuan sikap melainkan dengan melakukan penilaian terhadap keterampilan peserta didik.
Penilaian keterampilan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penilaian skap/afektif dan pengetahuan/kognitif. Keterampilan peserta didik menjadi tolak ukur dalam mengetahui sejauhmana kemampuan menerapkan pengetahuan untuk melakukan tugas tertentu di berbagai macam konteks keterampilan, sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi (IPK).
Terdapat dua ranah penilaian keterampilan yakni ranah berpikir dan bertindak. Ranah berpikir terbagi menjadi beberapa bentu seperti keterampilan menggunakan, merangkai, memodifikasi, mengurai, dan membuat produk. Sementara keterampilan pada ranah bertindak seperti membaca, menulis, menggambar, mengarang, dan berhitung. Sementara teknik yang dapat dilakukan dalam menilai keterampilan peserta didik yakni penilaian portopolio, proyek, praktik, dan produk.
a. Penilaian Portopolio
Penilaian portopolio merupakan kegiatan penilaian terhadap kumpulan karya atau tugas-tugas peserta didik yang telah tersusun rapi dan mendapatkan masukan dari guru dan teman kelas. Kegiatan tersebut untuk mengamati perkembangan yang dialami oleh peserta didik sehubungan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. Portopolio tersebut juga sekaligus sebagai bukti pencapaian hasil belajar peserta didik atas kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan.
Portopolio sendiri terbagi menjadi beberapa tipe yakni portopolio proses, dokumentasi, dan pameran. Masing-masing tipe portopolio dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi pada mata pelajaran tertentu. Hasil belajar berupa portopolio ini kemuadian akan disimpan untuk menjadi perbandingan pada portopolio berikutnya, sehingga pendidik, peserta didik, dan wali murid dapat melihat sejauhmana perkembagan yang dialami oleh peserta didik itu sendiri.
b. Penilaian Proyek
Selain portopolio, penilaian keterampilan juga dapat dilakukan melalui penilaian proyek peserta didik. Penilaian proyek merupakan kegiatan menilai peserta didik terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu/periode tertentu. Tugas proyek dapat berupa investigasi secara sistematis seperti perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, dan penyajian data atas pokok bahasan tertentu yang berhubungan dengan lingkungan sekitar.
Dengan penilaian proyek ini pendidik dapat memantau perkembangan keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan tugas tertentu. Tugas yang telah diselesaikan berupa proyek tersebut nantinya akan dipresentasikan sesuai temuan-temuan di lapangan melalui laporan tertulis atau visual display.
c. Penilaian Praktik
Teknik penilaian selanjutnya yakni penilaian praktik, penilaian ini merupakan kegiatan yang menuntut siswa menunjukkan keterampilannya melakukan suatu aktivitas sesuai dengan kompetensi pada mata pelajaran tertentu seperti pada pelajaran olahraga siswa diminta mempraktikkan suatu gerakan. Pada penilaian ini lebih mengedepankan aspek kualitas proses dalam menyelesaikan tugas.
Teknik penilain praktik juga diklaim lebih otentik/apa adanya sesuai dengan prinsip penilaian otentik asesmen. Dibandingkan dengan penilaian paper and pencil, teknik praktik lebih unggul dalam mengukur kemampuan peserta didik. Contoh lainnya seperti praktik pidato, bermain musik, berenang, bernyanyi, dan lain-lain.
d. Penilaian Produk
Penilaian produk merupakan kegiatan menilai suatu proses pembuatan dan kualitas hasil dari sebuah produk tertentu. Penilaian produk dapat menstimulus peserta didik untuk mengembangkan kemapuannya menghasilkan sebuah karya. Contoh penilaian produk diantaranya membuat kerajinan, karya sastra, laporan eksperimen, menciptakan tarian, lukisan, aransemen musik, membuat naskah drama, dan lain-lain.
Comments
Post a Comment
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…