edukasinfo.com | Pemahaman terhadap tahap pelaporan hasil asesmen merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rangkaian asesmen nasional. Memahami asesmen tidak hanya terbatas pada pemahaman konsep Asesmen Nasional, teknis pelaksanaannya, AKM sebagai bagian dari AN, serta memahami contoh-contoh butir soal AKM literasi membaca dan numerasi melainkan memahami tindak lanjut pasca proses pelaksanaan AKM.
Asesmen Kompetensi Minimum dirancang dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai tingkat kompetensi dasar peserta didik, berupa kompetensi literasi membaca dan numerasi. Dari laporan hasil asesmen kompetensi, satuan pendidikan dapat melihat tingkat capaian penguasaan kompetensi peserta didik.
Penguasaan kompetensi literasi membaca dan numerasi peserta didik terbagi menjadi empat level yakni Perlu Intervensi Khusus, Dasar, Cakap, dan Mahir. Tingkat kompetensi tersebut dapat dimanfaatkan guru berbagai mata pelajaran untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas sesuai dengan tingkat kompetensi peserta didik.
Laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum akan berdampak pada perlu tidaknya melakukan perbaikan strategi pembelajaran. Berubahnya tujuan asesmen nasional untuk peningkatan mutu pendidikan mempengaruhi praktik pembelajaran yang semula berbasis konten menjadi pembelajaran berbasis kompetensi.
Kompetensi adalah kemampuan peserta didik untuk melakukan sesuatu dengan baik, misalnya mampu melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif. Kompetensi juga mencakup pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal, atau bahkan keterampilan yang jauh lebih besar dan lebih beragam seperti menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat dan/atau kemampuan dalam memimpin organisasi.
Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu mendemonstrasikan pengetahuan, penguasaan konsep, dan keterampilan dalam proses pembelajaran. Dalam sistem pembelajaran berbasis kompetensi, siswa melakukan pembelajaran sesuai dengan tahapan penguasaan kompetensinya hingga tuntas kemudian melanjutkan pada tahap penguasaan kompetensi berikutnya.
Beberapa perbedaan pembelajaran berbasis kompetensi dengan pembelajaran berbasis konten, diantaranya:
- Pembelajaran berbasis kompetensi terpusat pada kebutuhan peserta didik dan lingkungannya, sedangkan pembelajaran berbasis konten berpusat pada materi pembelajaran yang harus dikuasai.
- Pembelajaran berbasis kompetensi mengutamakan pemahaman terhadap konsep dan keterampilan, sedangkan pembelajaran berbasis konten mengutamakan pemahaman materi.
- Pembelajaran berbasis kompetensi mengukur kinerja dengan menerapkan konsep, sementara pembelajaran berbasis konten fokus pada serangkaian pertanyaan tes berdasarkan topik.
- Pembelajaran berbasis kompetensi terkai dengan konteks kehidupan nyata peserta didik, sedangkan pembelajaran berbasis konten kurang/tidak terkait langsung dengan konteks kehidupan nyata peserta didik.
- Pembelajaran berbasisi kompetensi berorientasi pada proses dan penguasaan kompetensi, sedangkan pembelajaran berbasis konten berorientasi pada nilai akhir.
Comments
Post a Comment
Cara bicara menunjukkan kepribadian, berkomentarlah dengan baik dan sopan…